Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/n1563526/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 36

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/n1563526/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 36

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/n1563526/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 36

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/n1563526/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 36
Keunikan dan Keindahan Kewirausahaan Sosial - Project Child

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/n1563526/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 36

Keunikan dan Keindahan Kewirausahaan Sosial

Ditulis oleh: Faya Augustian Ariestyarini, magang Social Business Trainee Project Child Indonesia

Tergabung sebagai bagian dari tim social business trainee di Project Child Indonesia Batch 32 merupakan suatu pengalaman baru dan unik bagi saya. Menjadi pengalaman baru karena merupakan kali pertama saya mengikuti program magang dan tergabung ke dalam tim social business, sekaligus menjadi pengalaman yang unik karena tergabung ke dalam tim social business di organisasi non-profit yang artinya akan lebih banyak mengkonsep bisnis bertajuk kewirausahaan sosial (social enterpreneurship). Saya banyak belajar mengenai organisasi non profit, seperti definisi, orientasi, struktur keorganisasian, hingga bagaimana tahapan yang tepat dalam merancang kewirausahaan sosial untuk diimplementasi pada organisasi non-profit Project Child Indonesia. Bisnis model dalam Project Child Indonesia unik karena membentuk skema kewirausahaan sosial, yang berupa ide bisnis dengan tujuan tidak sekadar mengejar keuntungan, tetapi juga untuk kebaikan sosial sehingga dana yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk mendanai program sosial yang berkontribusi untuk lingkungan. 

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh British Council dan USESCAP dengan judul Developing an Inclusive and Creative Economy: The State of Social Enterprise in Indonesia (2018), hasil pertumbuhan social enterprise di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan selama beberapa tahun terakhir. Bahkan dalam lima tahun terakhir saja, jumlah wiraswasta sosial berkembang 5 kali lebih besar dibandingkan 5 tahun sebelumnya.  Berdasarkan hasil riset tersebut, tentunya akan timbul pertanyaan terkait dengan apa yang menjadi daya tarik social enterprise yang seakan menjadi tren baru di dalam dunia bisnis pada saat ini.

Alasan dibalik popularitas dari konsep kewirausahaan sosial dalam bisnis ialah keunikan kewirausahaan sosial yang menyajikan cerita-cerita dan tujuan yang unik dibalik didirikannya bisnis tersebut. Kewirausahaan sosial yang hadir dengan menawarkan tujuan mulia, membawa manfaat, serta perubahan bagi lingkungan, seakan menjadi keunikan dan magnet tersendiri bagi kewirausahaan sosial. Terdapat beberapa hal yang menjadi alasan mengapa kewirausahaan sosial unik dan penting keberadaannya bagi lingkungan dan perekonomian itu sendiri, antara lain:

1. Sebagai pelopor bisnis sosial yang mampu menggerakkan orang lain untuk berkontribusi membantu lingkungan dan masyarakat.

Kewirausahaan sosial menjalankan model bisnisnya dengan berupaya menyelaraskan tujuan memperoleh keuntungan dengan nilai-nilai sosial mereka. Hal ini dapat memicu motivasi orang lain untuk tergerak membantu dan berkontribusi membawa dampak bagi lingkungan, sehingga membawa perubahan bagi lingkungan dan perkonomian sekitar.

Hal ini ditemukan pada Project Child Indonesia sebagai organisasi non-profit yang memiliki visi yakni setiap anak di Indonesia memiliki kesempatan untuk belajar, memiliki kehidupan yang sehat, merasa didukung, dan aman untuk hidup di lingkungan bersih yang siap menghadapi bencana alam. Selama beberapa bulan tergabung dalam tim magang sosial bisnis di Project Child Indonesia, saya menyadari bahwa bisnis model yang disajikan oleh Project Child Indonesia dapat memotivasi masyarakat untuk turut berkontribusi membawa dampak bagi lingkungan, baik partisipasinya melalui donasi secara langsung, tergabung dalam program magang, maupun relawan.

2. Bisnis yang menawarkan nilai sosial dan ekonomi.

Kewirausahaan sosial yang memiliki tujuan khusus untuk berkontribusi menyelesaikan permasalahan sosial berpeluang untuk menemukan peluang pasar baru yang sesuai dengan ceruk masyarakat tersebut, sehingga kehadiran kewirausahaan sosial dapat dengan cepat dan efisien, dalam membantu memecahkan permasalahan sosial dan perekonomian dari masyarakat atau lingkungan tersebut.

Berdasarkan visi dari Project Child Indonesia, model bisnis dari organisasi ini mengusung konsep kewirausahaan sosial, yang juga secara spesifik mengarahkan kami sebagai social business trainee untuk menciptakan model bisnis yang sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan dari Project Child Indonesia. Contohnya adalah ketika saya dan rekan-rekan satu tim diminta untuk menyusun konsep warung vegan di Project Child Indonesia. Dalam penyusunan konsep bisnis dari warung tersebut, tentunya dilandasi oleh beberapa tujuan sosial yang sesuai dengan nilai-nilai Project Child Indonesia. Kami sebagai bagian dari tim social business trainee di tantang untuk membuat konsep bisnis yang selain membawa manfaat ekonomi berupa profit, tetapi juga menyajikan nilai-nilai sosial di dalam bisnis yang dikonsepkan.

3. Memiliki tujuan mulia untuk membawa dampak bagi lingkungan.

Project Child Indonesia dengan mottonya “Everyone can do good” menawarkan nilai sosial yang menarik dalam organisasinya. Hal ini berlaku pula dalam pembuatan konsep bisnis pada Project Child Indonesia, setiap unit bisnis yang dirancang harus dapat sesuai dengan nilai-nilai Project Child Indonesia yang dapat menyeimbangi antara profit dan kebermanfaatan bisnis bagi lingkungan. Setiap model bisnis yang dirancang oleh kami sebagai tim social business trainee, harus disertai dengan nilai-nilai sosial dengan membawa tujuan dan memiliki misi bahwa keberadaan bisnis akan membawa manfaat bagi lingkungan, sehingga nilai-nilai sosial dan ajakan perubahan sosial merupakan inti dari setiap kegiatan operasional dari bisnis yang mengusung konsep kewirausahaan sosial.

REFERENSI

British Council. (2018). The State of Social Enterprise in Indonesia. Available at https://www.britishcouncil.org/sites/default/files/the_state_of_social_enterprise_in_indonesia_british_council_web_final_0.pdf (Accessed 26 May 2021).

Cohive Space. 2017. 5 Reasons Why Social Entrepreneurship Matters. Available at https://cohive.space/blogs/5-reasons-why-social-entrepreneurship-matters/ (Accessed 26 May 2021).

Roger L. Martin & Sally Osberg. (2007). Social Enterpreneurship: The Case for Definition. Available at https://ssir.org/articles/entry/social_entrepreneurship_the_case_for_definition (Accessed 26 May 2021).