Hari Anak Nasional : Bertumbuh Dalam Dunia Maya

Ditulis oleh Nindy Silvia Anggraini, Penulis Konten Project Child Indonesia

Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli tahun ini jelas akan berbeda pelaksanaannya dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pandemi Covid-19 yang mengharuskan kita semua untuk menerapkan social distancing, sehingga tidak akan ada perayaan seperti biasanya. Namun, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) hadir dengan ide yang segar yakni mengadakan acara Hari Anak Nasional secara virtual. Dengan merayakan di rumah, perayaan Hari Anak Nasional 2020 akan disiarkan melalui daring lewat aplikasi Zoom dengan peserta dari seluruh provinsi sebanyak 750 orang dan melalui TV serta radio. 

Tema yang diangkat untuk tahun ini adalah “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Bukan tanpa maksud, pengambilan tema tersebut mengajak masyarakat untuk melihat apa yang ada di sekitar mereka dan menumbuhkan rasa kepedulian terhadap anak-anak terutama selama masa pandemi ini. Kenapa terlindungi? karena dari 79 juta lebih anak Indonesia, di antaranya adalah anak-anak banyak yang harus dapat perlindungan khusus terutama yang dalam situasi darurat seperti ini. Anak-anak dalam situasi tertentu perlu perhatian dan perlindungan lebih, dengan harapan kita bisa menyiapkan masa depan anak-anak sebaik mungkin. Karena saat ini bukan hanya orang dewasa saja yang merasakan dampak dari Covid-19, namun adanya pandemi ini juga akan berpengaruh pada anak terutama pada kegiatan belajar, aktivitasnya dalam bersosialisasi, dan juga dalam tumbuh kembang anak yang berkaitan dengan eksplorasi lingkungan sekitarnya. Belum lagi mereka yang tumbuh dalam keluarga kurang mampu dan tidak dapat menerapkan pola pembelajaran jarak jauh. Pemerintah, dalam tema hari anak kali ini juga fokus pada perlindungan anak-anak Indonesia terhadap resiko penularan Covid-19. Indonesia sebagai negara berkembang dengan banyak masyarakat menengah kebawah yang untuk mengisi perut saja sudah kebingungan, bagaimana bisa berfikir tentang sanitasi yang baik dan perlindungan terhadap imun? Rendahnya kesejahteraan masyarakat menjadi faktor pendukung meningkatnya resiko penularan Covid-19. Untuk itu, pemerintah menjadikan hari anak sebagai momentum dalam menyuarakan masalah ini.

Namun terlepas dari hal tersebut, pembelajaran sosialisasi lah yang akan paling mempengaruhi. Semua sekarang serba daring, semua memerlukan akses internet termasuk tumbuh kembang anak. Seperti yang kita tahu, dunia maya adalah dunia tanpa sekat yang dapat menghubungkan apapun, siapapun,dan dimanapun. Masa kanak-kanak merupakan fase mengeksplor dengan tingkat keingintahuan yang sangat tinggi. Bukankah disini berarti orangtua harus memberi perhatian yang lebih besar pula pada anaknya? Faktanya, akses internet yang tanpa batas adalah gudang pengetahuan, rasa ingin tahu anak-anak terjawab semua lewat internet. Dengan catatan, entah itu pengetahuan baik maupun buruk. Berbeda anak akan berbeda pula cara memaknai sebuah informasi. Orangtua dalam hal ini sebisa mungkin meningkatkan pengawasan dan perhatiannya terhadap penggunaan internet oleh anak-anak. Gunakan fitur-fitur yang aman untuk anak dan pantau selalu tumbuh kembangnya. 

Referensi 

https://nasional.kompas.com/read/2020/07/20/15520411/hari-anak-nasional-23-juli-2020-diperingati-melalui-virtual