HARDIKNAS: Saatnya Melawan Diri

Ditulis oleh Graciella Stephanie Ganadhi, Penulis Konten Project Child Indonesia

Pada 3 Juli 1922, tiga tahun setelah kembali ke tanah air dari pengasingannya di Belanda, Ki Hajar Dewantara mendirikan “National Onderwijs Institut Tamansiswa” (Sekolah Taman Siswa) di Yogyakarta. Sekolah ini merupakan sumbangsihnya terhadap pendidikan muda-mudi tanah air yang kala itu dibatasi oleh pemerintah Hindia Belanda untuk menuntut ilmu. Kala itu, orang yang berhak bersekolah hanyalah kalangan ningrat, orang peranakan, dan anak priyayi. Filosofinya yang paling dikenang dan dihidupi hingga sekarang adalah “Patrap Triloka” yang berbunyi: “Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani (Di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan).” Menurutnya, semua orang, terlepas dari latar belakang dan kemampuan ekonominya, berhak untuk mengenyam pendidikan yang dapat berperan dalam perbaikan hidupnya.

Setiap tahunnya, tanggal 2 Mei selalu diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional yang bertepatan dengan hari kelahiran Ki Hajar Dewantara. Sebagai muda-mudi Indonesia di jaman sekarang, semangat kita seharusnya sepadan dengan semangat yang dimiliki Ki Hajar Dewantara. Bapak Pendidikan kita di masa mudanya telah berjuang melawan pemerintah Hindia Belanda demi mewujudkan kesetaraan pendidikan bagi seluruh rakyat. Pada jaman sekarang, yang merupakan lawan kita mungkin bukan pemerintah Hindia Belanda, melainkan kemalasan kita sendiri yang dengan mudah bisa kita lawan. Sebelum adanya keputusan untuk pembelajaran daring, banyak dari kita yang acapkali mengeluh dan menyuarakan keinginan untuk belajar dari rumah karena kita sudah terlalu bergantung pada internet untuk segala kebutuhan kita. Namun, nyatanya, setelah diputuskan untuk melaksanakan pembelajaran melalui daring, banyak dari kita yang protes karena kesulitan. Memang, seperti yang dirasakan oleh Ki Hajar Dewantara, perubahan itu pasti menyulitkan, apalagi dengan banyaknya dari kita yang mungkin masih kurang paham tentang penggunaan pembelajaran daring. Tetapi, janganlah biarkan penghalang kecil bernama keengganan belajar dan kemalasan ini menghalangi langkah kita untuk menuntut ilmu. Jangan sia-siakan perjuangan Ki Hajar Dewantara yang berjuang untuk kesetaraan pendidikan kita semua. Ujian kita lebih mudah, jadi marilah kita sebagai muda-mudi Indonesia terus berjuang mengalahkan ego kita sendiri demi masa depan kita yang lebih cerah!

Referensi:

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Taman_Siswa
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Hadjar_Dewantara
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Pendidikan_Nasional