Dunia Kekurangan Guru, Apa Yang Harus Dilakukan?

Written by Danika Amandari Djuanda, Content Writer Intern at Project Child Indonesia

Perkembangan kita semua tidak terlepas dari dukungan oleh sosok-sosok mulia yang kita sebut guru.  Mendidik, mengajar, membina, membimbing, memotivasi–seorang guru melakukan semuanya.  Pengaruh mereka melampaui ruang kelas, tidak hanya membentuk pengetahuan akademis tetapi juga karakter dan nilai-nilai hidup yang kita junjung.

Realitas

World Teachers’ Day atau Hari Guru Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Oktober untuk merayakan semua guru di seluruh dunia; hari untuk menghormati dan menghargai kontribusi tak ternilai dari para pendidik.  Di tahun 2023, tema yang diangkat adalah “The teachers we need for the education we want: The global imperative to reverse the teacher shortage” (UNESCO) atau “Guru yang kita butuhkan untuk pendidikan yang kita inginkan: Keharusan global untuk mengatasi kekurangan guru.” Singkatnya, perayaan Hari Guru Sedunia tahun 2023 bertujuan untuk mencapai satu agenda global: menghentikan penurunan jumlah guru.

Isu terkait tenaga kependidikan tersebar luas, dimana, secara global 44 juta guru tambahan perlu direkrut untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dasar dan menengah universal pada tahun 2030 (UNESCO).  Negara kita pun sedang bergulat dengan tantangan pendidikan yang signifikan ini : “Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menunjukkan bahwa tahun 2022-2023 Indonesia memiliki sebanyak 3,3 juta guru di sekolah negeri. Namun, pada 2024 Indonesia berpotensi mengalami kekurangan 1,3 juta guru dikarenakan banyaknya guru yang pensiun” (Kompas).

Mengapa isu ini kerap terjadi secara umum? Audrey Azoulay, Director-General dari UNESCO mengatakannya dengan tepat : Kurangnya pelatihan, kondisi kerja yang tidak menarik, serta pendanaan yang tidak memadai semuanya melemahkan profesi guru dan memperburuk krisis pembelajaran global.

Apa Yang Harus Dilakukan?

United Nations atau Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengambil langkah maju dengan membentuk High-Level Panel on the Teaching Profession pada tanggal 19 Juni 2023.  Misi utamanya: memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan manfaat dari guru yang terlatih secara profesional, berkualitas, dan mendapat dukungan baik.  Panel tersebut menggarisbawahi pentingnya guru dan memberikan arahan yang jelas untuk masa depan yang lebih baik, diantaranya:

  • Lingkungan pengajaran yang mendukung: Untuk melakukan pekerjaan mereka secara efektif, guru memerlukan lingkungan yang mendukung–sumber daya yang memadai, kepercayaan, rasa hormat dan pengakuan masyarakat.
  • Melindungi hak dan kebebasan: Guru yang dilindungi adalah guru yang berdaya, melindungi hak-hak mereka tidak bisa dinegosiasikan.  Maka dari itu, kita perlu menjunjung tinggi hak-hak guru sesuai dengan standar internasional–memastikan kebebasan berekspresi, kebebasan berserikat, dan kebebasan akademik yang terjamin.
  • Jalur pembelajaran yang fleksibel: Pendekatan universal tidak akan berhasil—pendidikan harus memenuhi kebutuhan yang beragam.
  • Kebijakan yang disesuaikan: Negara-negara harus mengikuti kebijakan pendidikan nasional yang komprehensif dan holistik, yang disusun melalui konsultasi dengan para guru dan pendidik.
  • Kesetaraan, keberagaman dan inklusi: Kita perlu membina tenaga pengajar yang beragam, menyediakan jalur, perlindungan dan pelatihan bagi kelompok yang terpinggirkan dan rentan.
  • Dukungan di zona krisis: Kita harus memastikan dukungan nyata bagi guru di wilayah yang terkena dampak krisis dengan kebijakan yang jelas.

Seperti sebuah pepatah “tindakan berbicara lebih lantang daripada kata-kata.” Untuk mencapai perubahan nyata, kita harus bertindak.  Tenaga pengajar yang didukung sangat penting untuk membina pertumbuhan intelektual dan pribadi generasi mendatang dan memajukan pembangunan suatu bangsa. Maka dari itu untuk benar-benar menghormati guru, kita harus berkomitmen untuk menyediakan sumber daya dan dukungan yang mereka perlukan agar berhasil dalam misi mulia mereka untuk membentuk pola pikir masa depan.

Sumber: