Kolaborasi Batik Enom dan Project Child Indonesia: Jelujur Nusantara

Ditulis oleh Mikhael Sianturi, content writer Intern of Project Child Indonesia

PROJECTCHILD.NGO – Batik Enom, sebuah perusahaan butik lokal yang menjual batik, meluncurkan seri produk baru mereka, yaitu Jelujur Nusantara. Peluncuran seri produk baru ini dilaksanakan melalui Zoom pada hari Jumat, 17 Maret 2021, melihat musim pandemi masih belum terlihat ujungnya. Peluncuran produk berlangsung dengan lancar dari pukul 16.00 hingga selesai.

Jelujur Nusantara

Jelujur Nusantara adalah produk dan juga kampanye yang disuarakan oleh Batik Enom untuk melestarikan khazanah Indonesia yang sedang kritis. Dengan motif-motif yang merepresentasikan kekayaan-kekayaan tertentu dari Nusantara, Batik Enom bekerja sama dengan beberapa organisasi dalam peluncuran Jelujur Nusantara.

Organisasi-organisasi yang terlibat berjumlah tiga. Organisasi pertama adalah Centre of Orangutan Protection (COP) yang berfokus dalam perlindungan orangutan dan habitatnya. Organisasi kedua adalah Komunitas Peduli Puspa Langka Bengkulu yang bergerak dalam bidang pelestarian puspa langka di Bengkulu.

Lalu, organisasi terakhir adalah Project Child Indonesia sendiri.

Hasil Kolaborasi

Dalam kolaborasi ini, Project Child Indonesia dan Batik Enom menghasilkan dua motif yang diluncurkan dalam seri produk Jelujur Indonesia. Motif pertama ialah “Padi” dari seri Jawa yang menjadi perwakilan sumber pangan utama negeri ini. Pesan yang disampaikan dari sini adalah pentingnya kesadaran kita akan padi. Walaupun tidak terlihat sedang kritis, terdapat info bahwa 80 persen petani padi berumur 50 tahun ke atas. Cepat atau lambat, kita akan menghadapi sebuah krisis agrikultur.

Motif “Padi” dari seri Jawa

Motif kedua adalah “Ombak & Kapal Pinisi” dari seri Sulawesi yang melambangkan kemegahan perairan Indonesia dan mereka yang hidup mengandalkannya. Pesan yang disampaikan di sini adalah perairan Nusantara yang sangat kaya dan kapal dari zaman lampau yang telah mengarungi semuanya. Kapal Pinisi pun juga diresmikan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO karena kejayaannya. Motif kedua adalah “Ombak & Kapal Pinisi” dari seri Sulawesi yang melambangkan kemegahan perairan Indonesia dan mereka yang hidup mengandalkannya. Pesan yang disampaikan di sini adalah perairan Nusantara yang sangat kaya dan kapal dari zaman lampau yang telah mengarungi semuanya. Kapal Pinisi pun juga diresmikan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO karena kejayaannya. 

Motif “Ombak & Kapal Pinisi” dari seri Sulawesi

Tiap satu produk batik motif Padi dan Ombak & Kapal Pinisi, sebanyak Rp.5000,00 akan didonasikan ke Project Child Indonesia. Harapan dari donasi ini adalah terdukungnya program-program yang Project Child Indonesia laksanakan untuk orang-orang di komunitas sungai dan pantai.Lalu, selain kedua motif ini, terdapat dua motif lain yang diluncurkan. Motif pertama adalah motif “Orangutan” dari seri Kalimantan. Pesan yang disampaikan oleh motif ini cukup jelas, melihat keberadaan Orangutan yang sedang terancam punah. Motif kedua juga cukup jelas, yaitu “Raflesia” dari seri Sumatra yang mewakilkan bunga terbesar di dunia. Ini pun juga sedang terancam punah karena berkurangnya habitat. 

Jika tertarik, produk-produk Batik Enom bisa dilihat di website www.enom.id atau di tokonya sendiri yang terletak di Jl. Sagan No.24A, Terban, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta.