Ditulis oleh Vina Dina, Content Writer Intern Project Child Indonesia
Pernahkah kalian bergabung menjadi volunteer saat kuliah? atau menjadi anak magang? Hmm, mungkin sebagian mahasiswa bertanya-tanya, kenapa harus menjadi volunteer? Apa sih pentingnya magang? Unpaid pula. Nanti juga setelah lulus juga kerja.
Okay, so, we will talk about those topics yang juga merupakan tema dari PCI Talks vol.2, College Experience: Volunteer and Internship, bersama dengan Kak Abie dan Kak Fajar yang merupakan “alumni” volunteer dan internship Project Child Indonesia. Singkat mengenai PCI Talks, PCI Talks merupakan program webinar yang diselenggaarakan oleh Departemen Partnership Project Child Indonesia dan disponsori oleh To My Doughter (TMD). PCI Talks vol. 2 yang dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2021 lalu, membahas mengenai pengalaman-pengalaman Kak Abie dan Kak Fajar saat menjadi volunter dan menjalani internship di Project Child Indonesia serta pentingnya pengalaman tersebut untuk dunia kerja yang tentunya bisa menjadi bahan pertimbangan untuk kita semua.
Mengapa harus menjadi volunteer?
Semua yang manusia lakukan, kecerdasan yang manusia miliki bisa digantikan oleh mesin, terkecuali empati.
-Abie Zaidannas Suhud
Mengapa harus menjadi volunteer? Jawabannya mungkin akan berbeda untuk setiap orang. Namun bagi Kak Abie dan Kak Fajar, dengan menjadi volunteer kita diajarkan untuk lebih berempati, solutif dan merupakan proses untuk dapat membantu orang lain sekaligus mengenal diri sendiri.
Rasa empati sangat diperlukan untuk membangun hubungan sosial. Dengan empati, kita bisa ikut memahami dan merasakan apa yang orang lain rasakan sehingga kita bisa lebih tepat dalam memberikan masukan dan solusi. Ketika kita menjadi volunteer, besar peluang kita akan bertemu dengan orang-orang yang tidak mendapatkan privilege sebesar yang kita peroleh sehingga dapat memunculkan keinginan untuk berkontribusi membantu meringankan beban-beban yang mereka miliki seperti yang dirasakan oleh Kak Fajar. Keuntungan lain ketika menjadi volunteer adalah bertemu dengan berbagai macam karakteristik individu, baik yang berbeda agama, budaya, bahkan bahasa. Hal tersebut meningkatkan kemampuan kita untuk beradaptasi dengan orang baru dan menjadi lebih toleran.
Apakah wajib mengikuti kegiatan volunteer saat kuliah? Tentu tidak. Namun, menjadi volunteer bisa menjadi salah satu alternatif untuk menemukan apa yang kalian sukai, atau sebaliknya, kalian bisa menjadi volunteer karena hal-hal yang kita sukai. Sebagian dari kita mungkin senang bertemu dan bermain dengan anak-anak seperti Kak Abie dan juga memiliki ketertarikan pada pendidikan, sebagiannya lagi memiliki ketertarikan menjadi relawan untuk korban bencana alam seperti Kak Fajar, dan sebagian lainnya mungkin belum menemukan apa yang disukai, but it’s okay. Kita bisa mencoba banyak hal baru untuk memperluas zona nyaman kita bukan? Coba saja dulu, siapa tau kita temukan hal-hal menarik dan menyenangkan saat menjadi volunteer?
Selagi ada kesempatan dan kalian memiliki privilege untuk mengeksplor banyak hal, lakuin aja dulu. Karena saat menjadi volunteer, selain kalian membantu orang lain, kalian juga berproses untuk semakin mengenal diri sendiri.
-Septian Fajar
Apakah internship itu penting?
Penting atau tidaknya suatu kegiatan tergantung pada skala prioritas dari masing-masing individu. Internship atau magang bisa menjadi penting untuk sebagian mahasiswa karena ketika kita mengikuti kegiatan magang, maka kita akan mendapatkan pengalaman bekerja langsung dilapangan yang tidak bisa kita peroleh di kehidupan kampus. Ketika kita terjun langsung dilapangan, kita tidak jarang menemukan masalah-masalah yang harus segera diatasi dan dicari solusinya sehingga dapat meningkatkan kemampuan problem solving seseorang.
Kemampuan tersebut sangat penting karena seperti yang Kak Fajar ceritakan dalam PCI Talks vol.2. Saat menjalani wawancara untuk melamar pekerjaan, pertanyaan yang ditanyakan bukan hanya pertanyaan umum seperti “kamu akan melihat dirimu 5 tahun lagi seperti apa”, akan tetapi lebih sering pertanyaan-pertanyaan mengenai problem solving. Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, dibutuhkan pengalaman nyata yang setidaknya hampir mirip dengan masalah-masalah yang ditanyakan oleh perusahaan dan dapat kita peroleh ketika kita pernah terjun langsung dilapangan seperti saat menjadi volunteer atau internship di suatu organisasi atau perusahaan.
Selain itu, tidak menutup kemungkinan jika pekerjaan kita di masa depan akan sesuai dengan apa yg kita kerjakan saat menjalani internship, seperti yang dialami oleh Kak Sabrina, salah satu “alumni” internship di PCI sekaligus audience di PCI TALKS vol. 2.
Sebagian perusahaan atau organisasi memang mengadakan program internship secara unpaid dan hal tersebut menjadi pertimbangan untuk beberapa orang. Tentu saja karena semua orang di dunia ini membutuhkan uang untuk bertahan hidup. Namun, adakalanya mendapatkan pengalaman lebih berharga dari pada mendapatkan gaji.
The keys are earning, learning and networking. Learning dan networking akan mengarahkan kita ke earning.
-Abie Zaidannas Suhud
Seperti pesan dari Kak Abie, 3 hal yang paling penting untuk dipertimbangkan ketika memilih sesuatu adalah earning, learning dan networking. Namun learning dan networking akan mengarahkan kita pada earning di masa yang akan datang. Ketika kita mengikuti program internship, mungkin kita tidak akan mendapatkan sisi ‘earning’ apabila perusahaan atau organisasi yang kita pilih tidak memberikan fasilitas tersebut. Namun ‘learning’ dan ‘networking’ akan selalu bisa kita peroleh asal kita mau mengetuk pintu serta belajar dan menanyakan pertanyaan yang tepat. Kita mungkin tidak mendapatkan hasilnya secara langsung, tapi siapa yang tau apa yang akan terjadi di hari esok, bulan depan, atau 10 tahun lagi? The tree takes time to grow and bear fruit, isn’t it?.
Tak perlu tunggu hebat, untuk berani memulai apa yang kau impikan
-Terhebat, Coboy Junior
Beberapa dari kita mungkin ada yang merasa ragu untuk mencoba bergabung dalam kegiatan volunteer dan internship karena merasa tidak memiliki basic yang matang. Tapi, siapa orang yang tidak pernah merasa ragu di dunia ini? Just start today, mulailah melangkah melakukan sesuatu yang bisa mendekatkan kita ke impian kita karena kita tidak perlu menjadi sempurna saat memulai. Nikmati prosesnya serta belajar dari kesalahan dan lingkungan sekitar. Sejalan dengan apa yang diungkapkan Kak Abie, ketika kita masih muda, resiko yang kita dapatkan saat membuat kesalahan akan lebih sedikit. So, jangan takut untuk mencoba banyak hal yang kalian ingin coba!
Just do it! Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Mumpung masih ada kesempatannya. Bisa jadi, saat menjadi volunteer, kita bisa menemukan hal yang benar-benar kita nyaman dan sukai. Kita juga bisa mendapatkan kenalan baru, sahabat baru dan mungkin saja mereka yang kita temui saat volunteer dan internship adalah rekan kerja kita di masa yang akan datang seperti yang dialami oleh Kak Abie dan Kak Fajar. Selain itu, tidak menutup kemungkinan ketika kita menjadi volunteer dan intern, secara tidak langsung kita membantu orang-orang yg tidak seberuntung kita untuk mendapatkan sesuatu yang tidak mereka dapatkan sebelumnya, seperti pendidikan, kesehatan, rasa aman dan lainnya.
Just do good then you will get good.
Untuk teman-teman yang memiliki ketertarikan terhadap bidang pendidikan dan senang bertemu dan berinteraksi dengan anak-anak, Project Child Indonesia bisa menjadi wadah yang tepat untuk memulai langkah baru. Project Child Indonesia membuka pendaftaran volunteer dan internship yang terbuka untuk seluruh Indonesia. Kalaupun internship dan volunter bukanlah hal yang teman-teman sukai namun ingin berkontribusi untuk membantu pendidikan anak-anak, kalian juga bisa mendonasikan sebagian uang saku kalian di kitabisa.com. Everyone can do good, no matter what you are interest in or how big the impact that you bring. The choice is yours.