Outfit of The National Batik Day : Menjadi Modis dengan Kearifan Lokal

Written by Juhandi Dwi Putra Lyana, Content Writer Intern at Project Child Indonesia

Seperti kita ketahui, bahwa aktivitas di luar rumah sudah diperbolehkan oleh pemerintah. Sekolah mulai melakukan pembelajaran tatap muka, beberapa kantor sudah mulai masuk secara offline, dan pusat perbelanjaan juga sudah kembali beroperasi. Saat melakukan aktivitas secara daring, kita tidak perlu memikirkan penampilan kita, mungkin masih memakai baju tidur atau berpakaian seperlunya supaya terlihat segar di depan kamera. Hal ini tentu berbeda ketika kita melakukan aktivitas di luar rumah dan bertemu orang secara langsung, terutama jika menghadiri pertemuan yang penting. Kita akan menunjukkan penampilan terbaik,  atau saat ini lebih dikenal sebagai OOTD (Outfit of The Day).

Istilah ini mungkin sudah berlalu lalang di linimasa media sosial kalian berkat para influencer yang mengunggah busana apa yang mereka pakai untuk hari tertentu. Bahkan, kita terinspirasi untuk membuat OOTD kita sendiri. Mencoba berbagai tren untuk menemukan gaya yang cocok. Memadukan berbagai mode fashion yang kita suka. Tapi, pernahkah terbersit di pikiran kalian 

untuk memadukan tampilan OOTD  kalian dengan batik?

Dalam rangka Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober, saya akan mengajak kalian untuk menjadi modis dengan balutan kearifan lokal. Sebelum membahas lebih jauh, mari kita mengenal tentang batik dan hari batik nasional. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam (lilin) pada kain, kemudian pengolahannya melalui proses tertentu. Pembuatan batik dapat menggunakan sebuah alat yang disebut canting untuk menggambar garis dan titik, atau menggunakan cap. Kata batik sendiri berasal dari bahasa Jawa, yaitu ambatik yang terdiri dari dua kata amba dan tik. Amba berarti lebar atau besar, dan tik berarti titik. 

Pada dasarnya, batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak dahulu kala. Keterampilan untuk membatik adalah salah satu mata pencaharian dan pekerjaan eksklusif para perempuan saat itu, tapi sejak “Batik Cap”, laki-laki dapat terjun dalam pekerjaan ini. Pada mulanya, tradisi membatik merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu.

Hari Batik Nasional adalah hari perayaan nasional Indonesia untuk memperingati ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO. Batik pertama kali diperkenalkan kepada dunia internasional oleh Presiden Soeharto saat mengikuti konferensi PBB. Batik dikukuhkan pada sidang keempat Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Nonbendawi yang diselenggarakan UNESCO. Pada sidang tersebut batik resmi terdaftar sebagai Warisan Kemanusiaan Karya Agung Budaya Lisan dan Nonbendawi. 

Our clothes are visual expressions of our personal identity, and represent an aesthetic dialogue to the world around us about who we are, or wish to be.” ―Sofie Nardhal, Editor dari Less Magazine

Kutipan tersebut saya ambil dari sebuah artikel yang berjudul Fashion and Identity: a lifelong relationship. Artikel tersebut membahas tentang mode dan identitas adalah dua hal yang berkaitan. Mode adalah identitas dari diri kita, siapa dan bagaimana kita ingin dilihat. Seperti apa yang telah saya tulis di atas bahwa batik adalah warisan Indonesia, pada momen kali ini mari kita mulai melirik keindahan batik untuk menjadi tren mode supaya warisan dan identitas yang kita miliki sebagai warga Indonesia tetap lestari.

Kerap kali, batik diidentikkan dengan acara resmi dan formal. Padahal, kita bisa menjadikan batik sebagai busana kasual yang kita bisa dipakai kapanpun dan dimanapun. Kalian bisa memadu padankan motif batik dengan busana kekinian yang kerap kali kalian lihat di Instagram atau Pinterest. Sebagai contoh, kalian bisa memakai atasan yang polos, seperti kaos atau blazer, dipadukan dengan bawahan yang bercorak batik, bisa dalam bentuk kain atau celana. Belakangan ini, tren menggunakan kain juga sedang marak dibicarakan. Untuk referensi, mungkin kalian bisa mengunjungi kanal Youtube Swara Gembira.  Mereka memiliki sebuah konten yang membahas tentang rombak busana publik figur. Dalam konten ini, busana bintang tamu akan dirombak dengan diberi sentuhan budaya Indonesia. Banyak referensi yang dapat kalian ambil untuk membuat OOTD batik yang sesuai dengan diri kalian.

Akhir kata, batik adalah warisan yang berasal dari nenek moyang kita. Sebagai generasi penerus, mari kita terus bawa warisan tersebut. Perkembangan zaman tidak akan menghilangkan warisan yang kita miliki, tapi membuat kita lebih kreatif untuk memadukannya dengan perkembangan zaman. Jika bukan kita yang bangga dan melestarikan batik, lalu siapa?

Referensi

Wikipedia. Batik.  Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Batik

Wikipedia. Hari Batik Nasional. Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Batik_Nasional

Less Magazine. Fashion and Identity: a lifelong relationship. Retrieved from http://lessmagazine.com/fashion-and-identity-a-lifelong-relationship/