Manfaat Hewan Peliharaan untuk Pertumbuhan Anak

Written by Zahara Almira Ramadhan, Content Writer Intern at Project Child Indonesia

Hewan peliharaan merupakan sesuatu yang erat kaitannya dengan masa kecil, bukan? Saat berbicara tentang peliharaan, banyak orang akan teringat dengan hewan peliharaan yang dulu mereka punya. Aku sendiri termasuk orang tersebut. Sedari kecil, aku pernah merawat berbagai macam hewan, mulai dari kelinci, hamster, ikan, kura-kura, sampai sekarang aku terjebak dengan kucing.

Dari memelihara hewan-hewan ini, aku cukup belajar tentang rutinitas dan tanggung jawab. Tentu saja karena tiap harinya aku harus memberi mereka makan dan minum, menjemur atau melepasnya dari kandang, membersihkan kandang, dan mengajaknya bermain. Kelihatan kan bahwa hewan peliharaan itu bukan sekadar teman bermain atau pajangan saja, melainkan makhluk hidup yang butuh dirawat dan disayang untuk bertahan hidup. Siapa lagi yang bisa menyediakan jasa itu kalau bukan majikannya?

Nah, artikel ini hadir untuk para orang tua yang masih ragu atau bahkan enggan memberikan hewan peliharaan kepada anak. Apa yang diragukan nih? Takut mereka tidak bisa bertanggung jawab dan ujung-ujungnya kalian yang merawat hewan itu? Atau takut rumah jadi berantakan karena keberadaan makhluk kecil yang dirawat oleh makhluk kecil lainnya alias anak-anak? Tenang, banyak penelitian dan pendapat ahli yang menunjukkan bahwa hewan peliharaan memiliki manfaat untuk pertumbuhan sosial, emosional, kognitif, dan fisik anak.

Pertumbuhan sosial dan emosional

Hawkins et al. (2017) menemukan bahwa kasih sayang anak terhadap hewan peliharaan menimbulkan perasaan peduli dan kasih sayang terhadap orang lain. Anak-anak yang dekat dengan peliharaannya juga cenderung mudah berteman. Ini karena anak terbiasa menghabiskan waktu dengan peliharaan, seperti mengelus, bercengkrama, dan bermain dengannya. Banyak anak sering berbicara dengan peliharaannya, menangis di depannya saat sedih, dan menceritakan rahasia kepadanya. Mungkin terdengar aneh untuk beberapa orang, tapi kenyataannya, kebiasaan tersebut melatih anak untuk berempati dan berkomunikasi kepada orang lain. Perlu diingat, dampak positif tersebut datang dari hubungan yang dekat dengan peliharaan; kedekatan emosional anak dengan peliharaannya sangat berpengaruh dengan manfaat yang akan didapatkan. Jadi, keberadaan peliharaan secara gamblang mungkin tidak cukup untuk memengaruhi pertumbuhan sosial dan emosional anak.

Pertumbuhan kognitif

Menurut seorang profesor pendidikan, hewan dapat membantu anak untuk belajar (Strickland, 2021). Dulu, para pendidik menemukan bahwa therapy animals, terutama anjing, membantu anak berkebutuhan khusus untuk belajar. Tapi, penelitian terbaru ternyata menemukan bahwa semua anak terbantu untuk belajar dengan keberadaan hewan. Ini karena anak merasa lebih rileks di sekitar hewan dibanding manusia. Salah satu kemampuan kognitif yang dapat berkembang adalah kemampuan membaca. Dr. Moore, dekan kedokteran hewan di The Ohio State University, mengatakan, memang ada program yang mendukung anak-anak untuk membaca dihadapan kucing atau anjing. Walaupun hewan-hewan itu tidak mengerti apa-apa, kegiatan membaca ini tetap melatih kemampuan membaca dan membentuk kepercayaan diri anak (Gordon, 2021).

Kesehatan fisik

Mempunyai hewan peliharaan mengharuskan anak untuk mengajaknya bermain atau berjalan-jalan keluar rumah. Para pemilik anjing pasti tahu rasanya rutin mengajak anjing jalan-jalan atau bermain di dog park. Nah, kegiatan ini cukup melatih kesehatan fisik anak karena mereka rutin beraktivitas dengan peliharaannya. Studi dari University of London menyatakan bahwa anak dengan hewan peliharaan beraktivitas fisik lebih banyak dibanding anak yang tidak memiliki peliharaan (Halodoc, 2018).

Kerennya lagi, peliharaan juga bisa mencegah pertumbuhan alergi pada anak. Seorang dokter anak spesialis alergi dan imunologi mengatakan, mempunyai beberapa hewan peliharaan dapat mengurangi resiko pertumbuhan alergi tertentu pada anak (Strickland, 2021). Dari penelitiannya, anak-anak yang terekspos terhadap dua anjing atau kucing saat mereka bayi cenderung terhindar dari alergi-alergi umum, seperti alergi debu, tungau, bulu hewan, rumput liar, bahkan penyakit asma.

Itu dia beberapa manfaat hewan peliharaan untuk anak, mulai dari mendukung pertumbuhan sosial sampai kesehatan fisik. Tidak bisa dipungkiri bahwa memelihara hewan mungkin terlihat sulit untuk sebagian orang, terutama ketika anak-anak yang mengurusnya dan apabila sesuatu terjadi kepada peliharaan. Seperti makhluk hidup pada umumnya, hewan peliharaan juga bisa sakit dan meninggal dunia. Banyak anak menganggap peliharaannya sebagai teman atau saudara, dan mereka akan sangat terpukul saat ditinggalkan peliharaannya (Fraga, 2017). Di sinilah peran orang tua dibutuhkan untuk membantu anak melewati kesedihannya. 

Anak-anak menghadapi kesedihannya dengan cara yang berbeda. Ada yang murung, tidak mau berbicara, atau mencari distraksi dengan bermain. Alih-alih bersedih, ada juga yang merasa marah dan bersalah karena kematian peliharaannya. Peranmu adalah memvalidasi apa yang dirasakan anak dan menjelaskan bahwa perasaan tersebut normal di situasi ini. Jelaskan juga alasan di balik kematian peliharaan, misalnya sebuah penyakit atau jangka hidup yang cenderung singkat bagi hewan tertentu. Terkadang, anak juga butuh closure atas kematian peliharaan, bisa berbentuk upacara pemakaman kecil-kecilan, menanam tumbuhan di sekitar makam, atau membuat album foto untuk mengenangnya.

Maka dari itu, bantuan dan pengawasan dari orang tua sangat dibutuhkan dalam memelihara hewan. Tidak hanya dalam mengurusnya saat hidup, tapi juga dalam menuntun anak menghadapi hal buruk. Apa pun jenis hewan yang ingin dipelihara, pastikan kamu mencari tahu cara mengurus hewan itu karena masing-masing hewan membutuhkan perawatan dan gaya hidup yang berbeda. Pasti banyak hal baik yang akan datang setelah anak mahir mengurus dan semakin dekat dengan peliharaan. Dijamin kamu tidak akan menyesal membiarkan ia memeliharanya!

Referensi

Fraga, J. (2017, June 8). When a Pet Dies, Helping Children Through ‘The Worst Day of Their Lives’. The New York Times. Retrieved from: https://www.nytimes.com/2017/06/08/well/family/when-a-pet-dies-helping-children-through-the-worst-day-of-their-lives.html 

Gordon, S. (2021, September 30). How Kids Benefit From Pet Ownership. Verywell Family. Retrieved from: https://www.verywellfamily.com/how-kids-benefit-from-pet-ownership-5201854 

Hawkins, R. D., Williams, J. M., & Scottish Society for the Prevention of Cruelty to Animals. (2017) Childhood Attachment to Pets: Associations between Pet Attachment, Attitudes to Animals, Compassion, and Humane Behaviour. International Journal of Environmental Research and Public Health, 14(5), 490. https://doi.org/10.3390/ijerph14050490

Redaksi Halodoc. (2018, February 20). 6 Manfaat Punya Hewan Peliharaan untuk Anak. Retrieved from: https://www.halodoc.com/artikel/6-manfaat-punya-hewan-peliharaan-untuk-anak Strickland, B. (2021, August 30). The Benefits of Pets for Kids. Parents. Retrieved from: https://www.parents.com/parenting/pets/kids/the-benefits-of-pets/